Dr. Valnet bersama 2 orang muridnya Dr. Paul Belaiche dan Dr. Jean
Claude Lapras, telah meneliti lebih dalam tentang efek penyembuhan dari
minyak Asiri. Mereka menemukan bahwa Minyak Asiri bersifat sebagai anti
virus, anti bakteri, anti jamur, dan anti septic karena memiliki
kekuatan untuk mengikat dan membawa oksigen serta nutrisi ke dalam sel
di seluruh tubuh.
Aroma Terapi dan Masyarakat Tradisional
Secara tradisional bangsa Indonesia belum mengenal istilah Aroma
Terapi. Akan tetapi, jika ditilik lebih jauh dan mendalam, berbagai
praktek upacara adat dan pengobatan tradisional dapat digolongkan
sebagai aroma terapi. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat
Indonesia umumnya secara rutin menerapkan cara pengobatan cara aroma
terapi.
Hampir semua orang mengenal minyak gosok, seperti minyak kayu putih,
minyak lawang, minyak tawon, minyak angin, balsem gosok dan lain
sebagainya. Yang digunakan untuk memijat bagian tubuh yang sakit.
Pengurutan dengan minyak Asiri dapat mengurangi rasa sakit. Rasa hangat
dari minyak Asiri yang akan masuk ke dalam pembuluh darah melalui kulit
dapat melancarkan alliran darah pada daerah yang mengalami gangguan.
Minyak Telon yang merupakan campuran minyak Adas dan Minyak Kayu Putih
juga hampir selalu digunakan oleh ibu-ibu untuk mengatasi berbagai
keluhan pada anak-anak dan bayi.
Bali yang dikenal dengan kekayaan upacara adatnya yang unik dan masih
berlangsung sampai saat ini juga memanfaatkan wangi-wangian dari Minyak
Asiri. Suasana di dalam candi atau pura masyarakat bali selalu dipenuhi
dengan aroma dupa yang berasal dari gaharu, menyan, ataupun cendana.
Suasana seperti ini akan membuat mereka lebih tenang dan konsentrasi
lebih terpusat kepada yang dituju. Hal ini dapat dimengerti karena aroma
dari Minyak Cendana memiliki kekuatan untuk menenangkan jiwa dan emosi
sehingga lebih mudah untuk berkonsentrasi untuk semedi.
Dalam masyarakat Jawa dikenal suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh
kedua pengantin, yaitu mandi air kembang. Kembang yang digunakan untuk
upacara tersebut bermacam-macam. Tetapi yang paling popular digunakan
adalah melati dan mawar. Kedua bunga ini mengandung minyak Asiri dengan
aroma menyegarkan. Dalam aroma terapi, minyak Asiri dari kedua jenis
bunga ini digolongkan sebagai minyak yang akan meningkatkan gairah
seksual atau aprodisiapbagi pria ataupun wanita. Disamping itu kedua
minyak ini juga dapat membantu mengatasi gangguan seksual seperti
impotensi dan frigiditas. Dengan demikian, pengantin baru yang telah
mandi air kembang tersebut diharapkan dapat menjalani malam pertamanya
dengan harmonis dan gairah yang menggebu-gebu.
Kerik merupakan hal yang paling sering dilakukan pada saat masuk angin.
Tehnik kerikan dengan menggunakan minyak kayu putih, minyak lawang,
minyak tawon, ataupun balsem yang dioleskan kekulit selalu digosok
dengan arah tertentu dengan uang logam sudah sangat merakyat bagi bangsa
Indonesia. Tradisi yang diperkirakan mulai dikembangkan oleh masyarakat
jawa ini, jika ditinjau secara ilmiah adalah suatu tehnik penerapan
aroma terapi. Gosokkan dengan uang logam pada kulit sampai merah
sebenarnya ditinjau untuk membuka mulut pori-pori di kulit agar terbuka
lebih besar dan darah lebih banyak mengalir ke daerah yang di kerik
sehingga minyak Asiri yang dioleskan akan lebih mudah masuk kedalam
kulit dan selanjutnya masuk kedalam aliran darah. Berikutnya adalah
minyak Asiri yang bertugas untuk membuang udara yang terperangkap dalam
jaringan tubuh yang sering disebut “ masuk angin” tersebut.
Lain halnya dengan masyarakat Minangkabau di daerah Sumatra Barat. Di
daerah ini dikenal suatu tehnik pengobatan yang disebut dengan istilah
Batangeh atau Bertangas atau dapat juga disebut dengan mandi uap atau
Sauna. Caranya dengan membuat ruangan kecil berbentuk kerucut, biasanya
ruangan tersebut dibuat dari tikar yang dibentuk seperti kerucut dengan
bagian yang lancip sebelah atas. Lalu pasien ditempatkan di dalam
ruangan kerucut tersebut bersama panic yang berisi air dan rempah-rempah
berkhasiat yang selalu dipanaskan sehingga ruangan tersebut dipenuhi
uap air yang bercampur dengan aroma dari rempah. Rempah yang digunakan
biasanya memiliki bau, misalnya jahe, dringo, lengkuas dan lain
sebagainya, tergantung jenis penyakit yang diderita pasien.
Menyan sering identik dengan dukun karena dalam tradisi pengobatan
tradisional oleh para dukun kerap kali digunakan menyan. Saat pengobatan
dilakukan oleh dukun hampir selalu disertai dengan pembakaran menyan
sehingga menimbulkan suasana magic. Dipercaya bahwa aroma yang timbul
dari pembakaran menyan dapat menjadi interfase bagi dukun untuk
berhubungan dengan alam gaib yang diharapkan membantu dalam menyembuhkan
penyakit pasien tentu saja dalam proses pengobatan ini dukun selalu
melafaskan jampi mantra tertentu yang biasanya sangat di rahasiakan.
Terlepas dari pengaruh ampuh tidaknya jampi mantra yang diucapkan dukun,
secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa aroma yang keluar dari proses
pembakaran menyan amat bermanfaat bagi kesembuhan pasien. Senyawa kimia
alami yang terhimpun dan menciptakan aroma dari menyan tersebut dapat
menghilangkan penyumbatan yang terjadi pada paru-paru sehingga sirkulasi
penyerapan oksigen dari udara akan lebih lancar. Disamping itu, aroma
menyan juga dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh. Lancarnya
sirkulasi darah dalam tubuh sangat fundamental bagi terciptanya
kesehatan tubuh.
Aromaterapi dan Trend Spa Masa Kini
Dalam beberapa tahun belakangan ini, spa (Sanitas per aqua) di
Indonesia mulai menjadi trend bagi masyarakat kalangan atas. Spa
merupakan suatu tehnik pengobatan dan perawatan tubuh dengan
memenfaatkan air sebagai mediator atau dikenal juga dengan istilah
hidroterapi (terapi Air). Tehnik alternatif ini dinyatakan lebih tua
dibandingkan aroma terapi yang diperkirakan mulai diterapkan sejak
10.000 tahun lalu.
Tehnik spa konvensional umumnya menggunakan kolam kecil yang berisi air
hangat atau air ineral untuk merendam tubuh yang dapat memberikan efek
menyejukkan, menyenangkan, dan melemaskan sehingga aliran menjadi lancar
dan otot akan terasa lebih relaks. Selanjutnya, kondisi ini akan
berilplikasi terhadap ketenngan jiwa dan pikiran. Oleh karena itu,
tehnik spa lebih digemari untuk memperoleh keharmonisan jiwa dan fisik.
Dalam perkembangannya, kolam spa mengalami modovikasi sehingga air di
dalam kolam dapat bergolak dan berputar sedemikian rupa sehingga air
tersebut akan memberikan tekanana lembut pada seluruh bagian tubuh yang
identik dengan pijatan. Dalam penerapan spa modern tehnik ini mengalami
penyempurnaan tehnik hidro terapi (spa konvensional) dikombinasi dengan
aroma terapi yang menciptakan tehnik berendam dengan air yang telah
dicampur berbagai jenis minyak Asiri dalam bentuk tunggal ataupun
campuran sesuai dengan kebutuhan.
Sauna pun akhirnya sering dikombinasikan dengan aromaterapi. Bila
ditelusuri lebih jauh, cara ini identik dengan tehnik batangehnya
masyarakat tradisional rakyat Minangkabau. Akibatnya, tujuan dari
penerapan spa tersebut mulai bergeser dari sekedar memperoleh kesegaran
tubuh dan keseimbangan jiwa dan fisik menjadi terapi untuk berbagai
jenis penyakit seperti rematik serta berbagai jenis penyakit akibat
ketidakseimbangan hormon tubuh seperti inventil, frigid, kurang gairan
pada pria. Bahkan spa yang sangat digemari oleh wanita muda saat ini
adalah untuk perawatan tubuh agar kulit terlihat lebih indah dan
bercahaya. Penerapannya identik dengan tehnik “mandi rempah” ala
masyarakat Jawa.
Dengan demikian banyaknya peminat spa di Indonesia saat ini oleh
sebagian pelaku bisnis spa, arti harfiah spa sering dikaburkan dari
tehnik spa itu sendiri. Banyak diantara tenpat-tempat spa yang berjamur
saat ini tidak menyediakan banyak paket hidroterapi yang merupakan
syarat mutlak dalam penerapan tehnik spa. Banyak pula diantara tempat
yang diklaim sebagai tempat spa ternyata hanya menyediakan paket untuk
perawatan untuk kulit semata, seperti halnya berlulur. Untuk itu, tehnik
spa perlu dicermati dan dipahami lebih dahulu agar tidak terkesan hanya
ikut-ikutan pada trend yang sedang berkembang. Hal yang paling penting,
sebetulnya spa pribadi dapat diciptakan di rumah hanya dengan
bermodalkan sebotol kecil minyak Asiri yang dapat digunakan untuk
berendam dan saling memijat diantara anggota keluarga. Sudah pasti, cara
ini tidak memerlukan biaya yang sangat tinggi untuk masyarakat
Indonesia.